Dengan iman, doa pertama-tama bagi diri sendiri….

 Hari Minggu Biasa XXX
Yer 31:7-9, Mzm 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6, Ibr 5:1-6, Mrk 10:46-52

Setiap hari kita berdoa? Tentu saja. Ada yang satu kali, ada yang dua kali. Ada yang tiga kali etc. Bahkan, ada yang berkali-kali dan berjam-jam. Dalam doa kita seringkali memohon ini atau itu . Sebagian doa-doa itu dikabulkan. Bahkan tidak jarang doa-doa kita tak dihiraukan oleh Tuhan (menurut pandangan kita). Mengapa tidak dikabulkan? Jangan-jangan doa kita bukanlah ungkapan doa yang penuh iman. Kita harus belajar dari bartimeus.

Ketika mendengar Yesus lewat, “Yesus anak Daud, kasihanilah aku.” Bartimeus bisa jadi dan hamper pasti sudah mendengar mengenai kesaktian Yesus dalam menyembuhkan orang sakit, mengabulkan permohonan, atau melakukan mukjizat. Karena itu ia berteriak memanggil Yesus. Suatu permohonan diserukan dengan keras dan jujur.

Ungkapan kasihanilah aku…suatu ungkapan permohonan yang sederhana. Ia tidak muluk-muluk untuk sesuatu yang di luar dirinya. Ia pertama-tama ingin Tuhan mengasihani dia. Ia percaya belaskasih Tuhan mampu mengubah hidupnya dan aksinya. Pertama-tama ia ingin dirinya sembuh supaya ia menjadi berkat bagi orang lain. Iman yang sedehana.

Banyak kali kita mendoakan dorang lain untuk sembuh dengan banyak intense dan muatan kepentingan. Dan ini tidak didengar Tuhan. Justru kerapkali kita ditegur dengan banyak cara Tuhan. Berdoalah pertama-tama seperti Bartimeus. Tuhan kasihanilah aku. Merubah diri sebagai suatu tindakan yang Allah harapkan pertama-tama dari kita.

Saudara-saudariyang terkasih…apakah kita sudah berendah hati di hadapan Tuhan dan berkata…..”Yesus, Anak Daud, kaishanilah aku”. Tuhan meminta secara sederhana. Ubahlah dirimu dan kamu akan melihat berkat-Nya melimpah atas dirimu dan sesame disekitarmu. Tuhan menyertai kita semua.

Oleh: Pst. Yulius Hirnawan, OSC