Kominfo News :
Selamat Ulang Tahun Ke-31 Paroki St. Laurentius Bandung
Iklan Paroki
Home » » Ukuran Yesus

Ukuran Yesus

Written By Unknown on Friday, November 9, 2012 | 2:20 PM

Ada banyak macam ukuran, misalnya senti, mili, inci dan kaki. Ukuran bukanlah perkara sepele. Kalau orang membeli baju, yang dilihat bukan hanya corak dan warna, tapi juga ukuran: small, medium, large atau extra large. Apalagi Sepatu. Mana ada orang membeli sepatu tanpa melihat ukurannya? Siapa mau memakai sepatu 3 nomor lebih besar? Segala sesuatu perlu diukur. Juga hidup yang sedang kita jalani ini. Bagaimana mengukur hidup kita masing-masing? Ukuran apa yang digunakan untuk mengukur arti hidup atau keberhasilan hidup kita?

Ukuran yang sering digunakan di mana-mana, apalagi di jaman sekarang adalah: punya, mempunyai. Hidup diukur dengan “sudah punya” atau “belum punya”. Inilah yang selalu digunakan untuk mengukur hidup seseorang: ia punya pacar, ia punya gelar, ia punya rumah, ia punya mobil, ia punya menantu, ia punya cucu. “Sudah punya ini” atau “belum punya itu”, merupakan ukuran yang sangat lazim.

Namun Tuhan Yesus tidak menggunakan ukuran lazim itu. IA bukanlah orang yang mempunyai ini dan itu. Ia berpindah dari satu kota ke kota lain, dan dalam tiap perjalanan-Nya Ia tidak membawa koper. Ia berkata, “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya” (Mat 8:20). Ukuran yang digunakan Tuhan Yesus bukan mempunyai, melainkan sebaliknya: memberi. Keempat Kitab Injil menggambarkan gaya hidup Tuhan sebagai gaya hidup yang memberi. Ia memberi pengakuan kepada Zakheus. Ia memberi harga diri kepada seorang wanita Samaria. Ia memberi kelepasan dari rasa bersalah kepada wanita yang akan dilempari batu. Ia memberi pegangan baru pada orang-orang di Galilea. Ia memberi koreksi kepada orang-orang Farisi. Ia memberi pengampunan  kepada orang di Kapernaum. Ia memberi hidup kepada Lazarus. Ia memberi makan kepada orang-orang di tepi danau Tiberias. Ia memberi teguran kepada Marta. Ia memberi kesembuhan kepada orang lumpuh di Bethesda. Ia memberi pengampunan kepada banyak orang.

Hidup Tuhan Yesus bukan diisi dengan kesibukan untuk mempunyai dan mengumpulkan, melainkan dengan kesibukan untuk memberi dan memberi. Itulah hidup yang berarti dan berhasil di mata Yesus. Sikap hati si janda dalam Kitab Pertama Raja-Raja (17:10-16) dan si janda miskin dalam Injil Markus (12:41-44) benar-benar menggambarkan dengan tegas dan jelas ‘gaya dan semangat hidup memberi’ yang dihayati sungguh-sungguh oleh Yesus itu. Para pengikut Tuhan Yesus, tua dan muda, marilah berjuang dalam iman untuk mengganti ukuran yang lazim kita pakai selama ini; dan pakailah UKURAN YESUS, suri-teladan yang telah diperlihatkan oleh Sang Guru kita.

Oleh: Pst. Charles Loyak, OSC
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2012. Paroki St. Laurentius Bandung - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger