Kominfo News :
Selamat Ulang Tahun Ke-31 Paroki St. Laurentius Bandung
Iklan Paroki
Home » » Hari Kedelapan

Hari Kedelapan

Written By Unknown on Wednesday, November 28, 2012 | 3:00 AM

(Hari Kedelapan) Warta Pengharapan Kristiani di Tengah Dunia yang Terpecah-belah “agar mereka menjadi satu dalam tangan-Mu.”(Yeh. 37)

Bacaan
Yeh. 37:1-4:                 Aku akan membuka kubur-kuburmu.
Mzm. 104:24-34:         Engkau membarui muka bumi.
Why. 21:1-5a: Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!
Mat. 5:1-12:                 Berbahagialah kamu ...

Renungan

Aku akan menempatkan Roh-Ku di dalam tubuhmu dan kamu akan hidup. Iman yang didasarkan pada Kitab Suci dipenuhi dengan pengharapan yang radikal bahwa kata terakhir dalam sejarah adalah kata-kata Allah, dan bahwa kata terakhir yang diucapkan Allah bukanlah kata-kata penghakiman tetapi kata-kata penciptaan yang melahirkan suatu ciptaan baru. Sebagaimana terungkap dalam renungan hari-hari yang lalu, orang-orang Kristiani hidup di tengah-tengah suatu dunia yang diwarnai dengan aneka perpecahan dan pengasingan. Tetapi sikap Gereja tetaplah sikap berharap. Sikap yang selalu berharap ini tidak didasarkan pada apa yang dapat diperbuat oleh manusia, tetapi pada  kuasa dan keinginan lestari Allah untuk mengubah kehancuran dan perpecahan menjadi kesatuan dan keutuhan, kebencian yang mendatangkan kematian menjadi cinta yang mendatangkan kehidupan. Bangsa Korea terus-menerus menanggung konsekuensi tragis dari perpecahan nasional, tetapi di kalangan mereka juga muncul pengharapan Kristiani yang bernyala-nyala.

Pengharapan Kristiani tetap hidup bahkan di tengah penderitaan yang amat berat sebab pengharapan itu lahir dari cinta Allah yang teguh yang diungkapkan pada salib Kristus. Pengharapan bangkit bersama dengan kebangkitan Yesus dari kubur, ketika kematian dan kuasa maut dikalahkan; pengharapan menyebar bersama dengan turunnya Roh Kudus pada Hari Pentakosta, yang membarui muka bumi. Kristus yang bangkit adalah awal dari kehidupan baru yang autentik. Kebangkitan Kristus memaklumkan berakhirnya hukum lama dan menaburkan benih-benih ciptaan baru yang abadi; di sana segala sesuatu akan didamaikan dalam Dia, dan Allah akan menjadi segala-galanya dalam segala-galanya.

Lihatlah, Aku membuat segala sesuatu menjadi baru. Pengharapan Kristiani dimulai dengan pembaruan ciptaan, sedemikian rupa sehingga terpenuhilah maksud asli dari karya penciptaan yang dilakukan oleh Allah. Dalam Kitab Wahyu 21, Allah tidak berkata ‘Aku menciptakan semua hal yang baru” tetapi “Aku membuat segala sesuatu menjadi baru.” Pengharapan Kristiani bukanlah suatu penantian panjang yang pasif akan datangnya akhir dunia tetapi keinginan yang aktif untuk terjadinya pembaruan dunia. Pembaruan ini sudah dimulai dalam peristiwa kebangkitan dan Pentakosta. Pengharapan ini bukanlah pengharapan akan datangnya puncak apokaliptik sejarah yang menghancurkan dunia kita, tetapi pengharapan akan terjadinya perubahan fundamental dan radikal dari dunia yang sudah kita kenal ini. Awal baru yang ditampilkan Allah akan mengakhiri segala dosa, perpecahan, dan keterbatasan dunia; awal baru ini juga akan mengubah ciptaan sehingga ia pantas ambil bagian dalam kemuliaan Allah dan ikut menikmati keabadian-Nya.

Pengharapan inilah yang mendorong dan menopang orang-orang Kristiani ketika mereka berhimpun untuk berdoa memohon kesatuan. Kekuatan doa untuk kesatuan ini adalah kekuatan yang datang dari pembaruan yang dikerjakan Allah terhadap dunia yang Ia ciptakan; kebijaksanaan yang mendasari doa ini adalah kebijaksanaan Roh Kudus yang menghembuskan hidup baru ke dalam tulang-tulang kering dan membuatnya hidup; ketulusan doa untuk kesatuan ini tercermin pada keterbukaan diri kita secara penuh kepada kehendak Allah, yakni keterbukaan untuk diubah menjadi alat-alat kesatuan yang dikehendaki Kristus bagi murid-murid-Nya.

Doa

Allah yang mahabaik, Engkau selalu menyertai kami di tengah-tengah penderitaan dan kekalutan; dan sampai akhir zaman Engkau tetap akan menyertai kami. Bantulah kami menjadi umat yang sungguh penuh pengharapan, yang tulus menghayati Sabda Bahagia, dan gigih mengupayakan kesatuan yang Engkau dambakan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


sumber: imankatolik.or.id
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2012. Paroki St. Laurentius Bandung - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger