Kominfo News :
Selamat Ulang Tahun Ke-31 Paroki St. Laurentius Bandung
Iklan Paroki
Home » » Hari Ketujuh

Hari Ketujuh

Written By Unknown on Tuesday, November 27, 2012 | 3:00 AM

(Hari Ketujuh) Orang-orang Kristiani Menghadapi Pluralitas Agama “agar mereka menjadi satu dalam tangan-Mu”(Yeh. 37)

Bacaan
Yes. 25:6-9:                 Inilah Tuhan yang kita nanti-nantikan.
Mzm. 117:1-2:             Pujilah Tuhan, hai segala bangsa!
Rom. 2:12-16:              Orang yang melakukan hukum Taurat akan dibenarkan.
Mrk. 7:24-30:              Dengan mengatakan ini, kamu dapat pulang ke rumah dengan hati bahagia.

Renungan

Hampir setiap hari kita mendengar kekerasan di berbagai belahan dunia antara para penganut iman yang berbeda. Tetapi, kita belajar bahwa Korea merupakan tempat di mana iman yang berbeda-beda – Buddhis, Kristiani, Konfusius – pada umumnya hidup berdampingan dalam damai.
Dalam suatu madah pujian yang agung, Nabi Yesaya berbicara tentang semua air mata yang diseka dan tentang suatu pesta mewah yang dihidangkan bagi segala suku dan bangsa! Pada suatu hari, kata Nabi Yesaya, semua bangsa di bumi akan memuji Allah dan bersuka cita karena keselamatan yang Ia berikan. Tuhan yang mereka nanti-nantikan adalah tuan dari pesta abadi dalam nyanyian pujian Yesaya.

Alkisah, Yesus berjumpa dengan seorang perempuan bukan Yahudi yang meminta Dia menyembuhkan putrinya. Mula-mula Yesus  tidak mau menolong dia, dengan nada sinis. Tetapi perempuan itu tidak menyerah, dengan berkata kurang lebih sebagai berikut: “anjing yang ada di bawah meja pun makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak." Yesus menegaskan bahwa sikap perempuan itu merupakan  bagian dari perutusan-Nya kepada orang-orang Yahudi dan juga orang-orang non-Yahudi. Maka Yesus menyuruh perempuan itu pulang dengan janji bahwa putrinya akan sembuh.

Gereja-Gereja sungguh memiliki komitmen kepada dialog untuk mewujudkan kesatuan umat Kristiani. Pada tahun-tahun terakhir ini, dialog juga telah dikembangkan dengan umat yang menganut iman lain, khususnya para  “ahliwaris Kitab” (Yudaisme, Islam). Perjumpaan dengan mereka tidak hanya memberikan pencerahan tetapi juga membantu memajukan sikap hormat dan hubungan baik antar-sesama, dan membangun damai di mana terjadi konflik. Kalau kesaksian Kristiani kita dipadukan dengan keutamaan iman akan Kristus,  maka upaya kita untuk menanggulangi syak-wasangka dan konflik akan semakin efektif. Dan kalau kita dengan penuh perhatian mendengarkan sesama yang beriman lain, kita dapat mempelajari lebih banyak hal tentang betapa lapangnya kasih Allah bagi semua orang, dan betapa luas kerajaan-Nya!

Dialog antar orang-orang Kristiani hendaknya tidak menjurus kepada hilangnya identitas Kristiani tertentu tetapi kepada suka cita karena kita mematuhi doa Yesus agar kita menjadi satu, sebagaimana Ia dan Bapa adalah satu. Kesatuan tidak akan terwujud hari ini atau bahkan besok; tetapi bersama-sama, juga dengan orang-orang yang menganut iman lain, kita berjalan menuju tujuan akhir kita yakni cinta dan keselamatan.

Doa

Tuhan, Allah kami, kami bersyukur kepada-Mu karena kebijaksanaan yang kami perolah dari Kitab-kitab-Mu. Berilah kami keberanian untuk membuka hati dan pikiran kami kepada sesama umat Kristiani dan bahkan kepada mereka yang menganut iman lain. Berilah kami rahmat untuk mengatasi hambatan-hambatan berupa sikap acuh tak acuh, kecurigaan atau kebencian; dan perlihatkanlah kepada kami hari-hari terakhir, ketika orang-orang Kristiani dapat berjalan bersama menuju pesta abadi, di mana segala air mata akan diseka dan semua perselisihan akan dikalahkan oleh kasih. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.





sumber: imankatolik.or.id
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2012. Paroki St. Laurentius Bandung - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger