Kominfo News :
Selamat Ulang Tahun Ke-31 Paroki St. Laurentius Bandung
Iklan Paroki
Home » , » Makan dan Minum

Makan dan Minum

Written By Unknown on Friday, November 2, 2012 | 3:50 PM

Kau mengaaaaasihiku tanpa terbatas tiada berakhir

Kau mengaaaaasihiku

 Kau segalanya yang kupercaya Yesus


Lagu Kau Mengasihiku yang  didendangkan penuh penghayatan oleh Rm. Alexander Erwin, MSF tersebut menjadi pembuka sebelum pengajaran tentang FirmanNya dimulai. Lagu indah yang dibawakan dengan penuh penghayatan ini membuat umat yang hadir terhanyut dalam melodi cinta kasih kepada Allah. Kamis malam, 11 Oktober lalu, Persekutuan Doa Karismatik Katolik (PDKK) mengundang Rm. Erwin, MSF dari Komisi Kerasulan Keluarga Keuskupan Agung Jakarta untuk membawakan tema “Ekaristi dan Keluarga Kita”. Puji-pujain dan doa dari Tim Pujian PDKK memulai Persekutuan istimewa ini. Tepat pukul 19.30 Rm. Erwin memulai pengajarannya dengan sebuah lagu yang membuat umat terhanyut dalam melodi cinta kepada kasih Allah.

Sebelum memulai sesi, Rm. Erwin, MSF melontarkan pertanyaan seputar Perayaan Ekaristi pada umat. Ternyata banyak umat yang tidak menyadari pokok dari perayaan Misa yang setiap kali diikuti. “Bagaimana mau diutus-“Missa”-? Bagaimana tidak merasa bahwa Ekaristi itu membosankan atau kering? Lah, datang Ekaristi saja tidak tahu mau ngapain” tegur Romo yang sebelumnya pernah bertugas di Semarang dan Filipina ini. “Supaya gampang diingat pokok dari perayaan Misa terangkum dalam dua kata kerja yaitu Makan dan Minum, hanya itu.” jelas Romo saat tidak ada satu pun umat yang dapat menjawab pertanyaannya. Hal tersebut, oleh Yesus sudah diterangkan dalam Yoh 6:54 mengenai apa yang dimakan/minum dan tujuan dari kegiatan tersebut.

Ekaristi dan keluarga sangat erat hubungannya seperti tertulis dalam Mat. 5: 24. Ternyata masalah dalam keluarga yang dialami oleh seseorang sangat mempengaruhi sikap hati seseorang yang mengikuti Ekaristi. Hubungan antara Keluarga dan Ekaristi sedemikian eratnya sehingga sangat dianjurkan untuk bersama ke gereja, berdoa bersama, mendapat pengalaman akan Allah bersama, makan dan minum dari altar yang sama serta mendapat perutusan yang sama.

Yang juga diingatkan oleh Romo Erwin bahwa iman keluarga bukan sekedar iman mujizat saja, terutama diingatkan kepada umat yang mencari Tuhan hanya karena karunia dan mujizatNya. Ekaristi adalah ucapan syukur atas segala sesuatu. “Tidak salah! Mempercayai bahwa mujizat Allah itu ada memang baik namun perlu diketahui bahwa mujizat selalu diberikan dengan suatu maksud atau intensi. Pada zaman Yesus intensinya adalah untuk mewartakan Kerajaan Allah dan Keselamatan yang dari padaNya. Kita harusnya bisa bersyukur untuk mujizat-mujizat kecil yang terjadi dalam hidup kita sehari-hari. Pernahkah kita merasakan sakit pada kuku? Kuku dari satu jari saja. Pasti rasanya tidak nyaman kan? Nah, pernahkah kita bersyukur karena kuku kita yang sehat? Lihat saja orang yang terkena stroke. Bahkan mengangkat tangannya atau berjalan lurus saja mereka tidak bisa. Pernahkah kita terpikir untuk bersyukur bahwa kita masih bisa mengangkat tangan dengan mudahnya dan berjalan dengan nyamannya?” terang Romo sembari mencontohkan dengan gesture yang membuat umat yang hadir tertawa.

Pengalaman akan Allah merupakan pengalaman rohani yang ramah. Kebutuhan untuk bersatu dengan Allah setiap hari dalam Ekaristi adalah penting. Ada beberapa hal praktis dalam persiapan sebelum Misa dan sikap sewaktu Ekaristi yang disarankan oleh Romo yang berpakaian hitam-hitam tersebut. Dijelaskan juga alasan kenapa kita seharusnya ikut menyanyi sewaktu Ekaristi, juga beberapa kegiatan-kegiatan dalam Misa yang memang hanya tambahan sehingga tidak usah heran saat Pastur yang membawa Misa tidak memakai atau menggantinya, serta tentang sikap dalam Komuni. Ekaristi adalah menyambut Tubuh dan Darah Kristus yang mulia maka berlakulah yang hormat dan sopan. Ekaristi adalah kasih oleh karena itu dalam Ekaristi kita dipersatukan dalam kasih dan diutus untuk berbagi kasih itu.

Sama seperti pembukaan, Rm. Erwin pun menutup pengajarannya dengan sebuah lagu yang kali ini duet dengan Ibu G. Meyanna Nanoeth Nugroho. Persekutuan pun dilanjutkan dengan persembahan dan ditutup dengan lagu Ave Maria serta berkat oleh Romo. Tidak terasa waktu telah menunjukkan pukul 22.00 WIB, umat pun diajak untuk menikmati makanan yang telah disediakan sebelum pulang.

Semoga semangat kita untuk mengikuti Ekaristi semakin berkobar-kobar. Tuhan memberkati keluarga kita semua. Amin. (VL)
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2012. Paroki St. Laurentius Bandung - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger